Selasa, 29 Desember 2009

Allah SWT tidak menciptakan manusia untuk sesuatu yang sia-sia, tetapi Allah membebaninya dengan perintah dan larangan. Salah satu nikmat dan karunia Allah SWT adalah hati. Kebahagiaan seorang hamba sangat tergantung pada sehat dan hidupnya hati.
Hati ibarat raja terhadap anggota tubuh yang lain.
Ibnul Qoyyim aljauzi, berkata; “Amalan-amalan hati adalah pokok dari semua perkara,
sedangkan amalan-amalan anggota badan sebagai pengikut, pelengkap dan penyempurnanya.
Niat dalam hati ibarat ruh dalam jasad, sedangkan amalan perbuatan ibarat sebagai
jasadnya. Bila ruh berpisah dari jasad akan membawa kepada kematian. Demikian pula amal perbuatan jika tidak diiringi niat yang baik akan sia-sia belaka” (Bada’i Fawa’id 3/224)
Oleh karena itu hendaknya kita bersungguh-sungguh untuk menjaga hati kita, karena hati ini juga akan diminta pertanggung jawaban disisi Allah SWT pada hari akhir nanti. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya” (Al Isra’ : 36)
Maksudnya, setiap anggota badan diatas akan ditanya apa yang diperbuat, hati akan ditanya tentang apa yang terlintas dan ia pikirkan serta yang ia yakini, pendengaran dan pengelihatan akan ditanya dari yang ia lihat dan ia dengar (Jami’ Li Ahkamil Qur’an 5/169)
MACAM-MACAM HATI
1. Hati Yang Bersih
Adalah hati yang membawa keselamatan pada hari kiamat kelak. Sebagaimana firman Allah
SWT:
“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih” (As Syu’ara : 88-89)
Syeikh ‘Abdurrahman As Sa’di, berkata; “Hal inilah yang bermanfaat bagimu dan
menyelamatkanmu dari hukuman, serta berhak mendapat pahala yang besar. Hati yang
bersih adalah hati yang selamat dari syirik, keraguan, senang kepada kemungkaran, gemar terhadap bid’ah dan maksiat, yang akan memiliki konsekuensi kebalikanya berupa hati yang bersih. Hati yang tersifati ikhlas, yakin serta senang kepada kebaikan, semua itu terhiasi dalam hatinya dengan menjadikannya kehendak dan kecintaannya mengikuti kecintaan Allah SWT, sedangkan hawa nafsunya mengikuti apa yang datang dari Allah SWT (Tafsir Kariirrahman, hal.542)
2. Hati Yang Mati
Yaitu hati yang tidak pernah mengenal Rabbnya, tidak beribadah kepada-Nya, bahkan senang mengikuti hawa nafsunya, meskipun hal itu merupakan sesuatu yang dilarang Allah SWT dan Rasul-Nya. Hawa nafsunya diumbar, tanpa memperdulikan syari’at.
3. Hati Yang Sakit
Yaitu hati yang hidup, akan tetapi berpenyakit. Ia mempunyai dua keadaan, didalamnya ada kecintaan, keimanan, keikhlashan dan tawakal kepada Allah, dan inilah yang dapat menghidupkannya. Akan tetapi ddidalamnya terdapat pula kecintaan terhadap syahwatnya, lebih mengutamakan syahwatnya serta bersemangat untuk meraihnya. Hasad, sombong, ujub, cinta popularitas, dapat merusak dalam hatinya, dan itulah sumber kehancurannya. Hati yang pertama adalah hati yang khusyu’, lembut, dan terjaga, hati yang kedua adalah hati yang kering dan mati, sedang hati yang ketiga adalah hati yang sakit yang bisa menuju keselamatan atau kehancuran. (Ighatsatul Lahfan 1/9)

RACUN PERUSAK HATI
1. Banyak Bergaul
Yaitu dimaksud disini adalah bergaul dengan sembarang orang., baik orang yang shalih atau orang yang fasik. Maka pergaulan dengan orang-oarang fajir, apalagi pergaulan yang tanpa memperdulikan syar’i akan bisa membuat penyakit dalam hati kita
2. Banyak Bicara
Lisan merupakan anugerah Allah yang harus di jaga, apabila seorang muslim tidak mampu
menjaga lisannya, maka kehancuran dan kebinasaan akan menimpanya. Rasulullah SAW telah bersabda:
“Sesungguhnya Seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak diperhatikan
(kejelekan dan akibat) nya, menyebabkan dia tergelincir dalam neraka dengan jarak lebih jauh daripada timur ke barat” (Riwayat Bukhari)
Suatu ketika Muadz bin Jabal  pernah bertanya kepada Rasulullah SAW ;”Ya Rasulullah apakah kita akan disiksa atas ucapan yang kita ucapkan?. Beliau kemudian bersabda; “Celakalah Ibumu wahai Mu’adz, adakah yang menyebabkan manusia tersungkur diatas wajah atau hidung mereka di dalam api neraka melainkan akibat lisan-lisan mereka?” (Riwayat Tirmidzi 2616, dengan sanad shahih)
Maka sungguh beruntung orang yang bisa menjaga lisannya. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa menjamin untuku apa yang terletak diantara kedua janggutnya (Mulut) dan
apa yang terletak diantara kedua pahanya (faraj), aku jamin sorga untuknya” (Riwayat
Muslim)
3. Banyak Memandang
Mengumbar pandangan terutama pada hal-hal yang diharamkan bisa merusak hati. Mata
merupakan cermin bagi hati. Jika seseorang menahan pandangan matanya maka ia menahan
styahwat dan keinginan hati. Mengumbar pandangan termasuk maksiat. Allah SWT berfirman:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".Katakanlah
kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya,…” (An Nuur : 30-31)
Rasulullah  telah bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan terhadap manusia bagiannya dari zina, hal itu pasti mengenainya. Zina mata adalah memandang, zina lidah adalah bicara, sedangkan jiwa berangan-angan dan berkeinginan, tetapi kemaluan yang akan membenarkannya atau
mendustakannya” (Riwayat Bukhari: 6612, Muslim: 2657)
4. Banyak Makan
Sedikit makan akan membawa kepada lembutnya hati, kuatnya pemahaman, memutus dan
melemahkan hawa nafsu yang buruk serta menahan amarah. Sedangkan banyak makan yang
berlebihan akan mengakibatkan lawan dari hal-hal diatas. Perhatikanlah sabda Rasulullah SAW dalam hal makan:
“Tidaklah anak Adam memenuhi tempat yang lebih buruk dari pada perutnya, cukuplah
baginya beberapa suapan yang dapat menegakan tulang rusuknya. Apabila tidak mampu,
maka sepertiganya untuk makanan, sepertiganya untuk minum, dan sepertiganya untuk
nafasnya” (Riwayat Tirmidzi 2380, dengan sanad shahih,lihat Ash Shahihah 2265)
5. Banyak Tidur
Banyak tidur bisa mematikan hati, memberatkan badan, menyia-nyiakan waktu, menghantarkan rasa malas dan melalaikan.Tidur yang bermanfaat adalah ketika sangat dibutuhkan. Kesimpulannya tidur yang bermanfaat dan berfaedah adalah tidur dipertengahan malam yang pertama dan seperenam malam yang terakhir. (Madarijus Salikin 1/494)

KIAT MERAIH HATI YANG BERSIH
Ketahuilah bahwa ketaatan akan menghantarkan hidupnya hati seorang hamba seperti
makanan dan minuman yang menghidupkan jasad seorang insan. Hidupnya hati seorang
hamba lebih utama diperhatikan daripada jasadnya, karena hidupnya hati dapat
menghantarkannya meraih kehidupan yang bahagia di dunia dan kebahagiaan diakhirat tanpa batas (Tazkiyatun nufus, hal 44). Berikut kiat-kiat untuk meraih hati yang bersih:
1. Dzikir Dan Membaca Al Qur’an
Membaca Al Qur’an dan dzikir yang syar’i dapat bermanfaat bagipelakunya untuk
menguatkan hati dan ruhnya, menolak segala godaan syetan dan mendatangkan ridha Rabb-
nya, menghilangkan resah, kesedihan dalam hati dan mendatangkan kegembiraan dan
perasaan lapang. (Tazkiyatun Nufus hal.45). Allah SWT berfirman:
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni`mat) –Ku” (Al Baqarah:152)
Demikian juga membaca Al Qur’an yang disertai dengan tadabbur maknanya. Akan tetapi
yang dimaksud dzikir disini adalah yang sesuai dengan apa yang telah dicontohkan Rasulullah SAW dan para Shahabatnya, bukan dzikir-dzikir yang melenceng dari tuntunan syari’at. Karena setiap amalan agama yang tidak disertai dengan ittiba’ rasulullah SAW akan tertolak:
“Barang siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami,
maka dia tertolak” (Riwayat Muslim)
2. Istighfar
Allah SWT telah berfirman:
“Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” (Al Muzammil : 20)
Dan Allah  memuji bagi hambanya yang beristighfar kepada-Nya:
“dan (orang-orang) yang memohon ampun di waktu sahur” (Ali Imran : 17)
Qotadah berkata; “Sesungguhnya Al Qur’an telah menunjuki kalian tentang penyakit dan
obatnya. Penyakit yang dapat menimpa kalian adalah dosa dan obatnya adalah istighfar”
(Tazkiyatun Nufus hal 52)
3. Berdo’a
Berdo’a adalah senjata bagi seorang mukmin, Allah  telah memerintahkan hambanya untuk berdo’a kepada-Nya. Allah SWT telah berfirman:
“Dan Rabbmu berfirman: "Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (Al Mu’min : 60)

Demikianlah rissalah ringkas ini, akhirnya kita memohon kepada Allah SWT agar menetapkan hati kita dalam agama-Nya dan senantiasa menuntunnya dalam ketaatan. Wallahualam bishawab...


dikutip dari http://masbadar.files.wordpress.com/2009/07/jagalah-hati.pdf